30 Des 2011

Tersayat Embun Pagi

Diriku datang saat dirimu berkilau..
Aku pun terkena kilaumu..
Bagai racun,begitu saja mengalir di darahku..
Namun kini kilaumu menggelap..
Hilangkan suasana sejuk di ladang jiwa..



Embun pagi rasanya pahit...
Rasanya tajam..
Nadiku tersayat..
Aku takut mati,tapi masih ingin menyentuhnya..
Penasaran..

Air mataku memerah..
Ternyata itu darah..
Darah kesedihan..
Sang keledai bodoh.
Malaikat pencabut nyawa berdiskusi denganmu..
Akankah ku selanjutnya?
Kau yang tahu itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...