24 Apr 2013

Ceritanya Diary Hari Ini

    Hari ini berlangsung normal. Seperti biasa gue bangun dan bangun tempat tidur dengan kaki duluan. Gue kesiangan. Ini dampak dari hari libur kemarin. Gue jadi sering nemenin hansip ronda (baca : begadang). Hari ini gue harus pergi ke sekolah. Dan yang harus gue lakuin di sekolah hari ini cukup simpel. Duduk di lab bahasa inggris. Bila di absen angkat tangan sambil bilang "Present" (artinya hadir) walau terkadang terdengar "prison" (artinya tahanan).
     Karena jadwal yang begitu simpel. Gue jadi agak males ke sekolah. Biasanya bangun jam setengah 6. Sekarang jam lima lewat tiga puluh. Maaf ralat. Jam 6.30. Jam segini populasi manusia di bis menuju Bogor udah kayak ikan teri yang di bungkus. Padat. Akhirnya bener. Gue berdiri.
     Terkadang gue suka berdiri di bis. Kalau bisnya kosong. Tapi kalau bisnya penuh begini. Gue serasa upacara 15 jam dengan dikelilingi aroma keringat yang pekat. Belum lagi tas gue besar. Sekosong apa pun isinya,tas gue tetep besar. Entah mengapa. Dan hal ini membuat gue sibuk. Apalagi saat penuh dan ada orang yang mau turun. Otomatis gue harus geser. Kalo gue geser tas gue juga geser. Dan yang paling sering terjadi,tas gue mendarat ke muka mas-mas yang lagi tidur. Gue cuma bisa bilang "sori mas". Dan masnya lanjutin tidur.
    
Tapi gue bisa ambil sisi positif dari gue yang berdiri di bis. Gue jadi gak bisa tidur di bis. Karena gue gak mungkin tidur sambil berdiri. Pernah sih. Waktu itu gue lagi upacara. Bangun bangun gue udah ada di UKS sekolah. Kalau gue tidur di bis. Gue gak bisa kontrol. Kalau menuju ke Bogor. Kadang gue belum bangun sampai bisnya keluar lagi dari terminal. Mungkin keneknya gak enak bangunin gue yang tidurnya kayak berang-berang lagi hibernasi. Kalau lagi menuju arah Depok. Terkadang gue lewat dari simpangan rumah gue. Gue harus balik lagi naik angkot yang harganya sama dengan naik bis dari Bogor ke simpangan rumah gue.
     Akhrinya gue sampe di sekolah. Cukup cepat. 45 menit. Mungkin supir bis gue tadi mantan pembalap formula 1. Tapi karena bosan dia nyari yang lebih menantang. Ya memang menantang menjadi supir bis. Walau gue belum pernah jadi supir bis. Gue bisa ngerasain betapa kerasnya hidup supir bis. Mereka harus bisa mengetahui ciri-ciri bis saingan mereka. Hebat banget. Supir bis yang udah ahli. Bisa tau siapa supir di dalam suatu bis cuma ngeliat bagian belakang spionnya. Wihh. Gue gak bisa ngebayangin latihannya berapa lama.
     Lanjut ke jadwal gue yang simpel. Gue masuk ke lab bahasa Inggris. Seperti biasa,gue teriak "present". Setelah itu dibagi kelompok. Kelompok drama tepatnya. Gue kebagian judul "Situ Bagendit". Peraturannya gak boleh ada yang diubah ceritanya. Dan. Gak boleh terlalu banyak jokes. Gue diem. Gue takut merusak semuanya. Gue sering susah untuk serius dalam membuat tulisan. Kecuali di blog gue ini. Gue serius banget.
     Setelah itu gue pulang. Sampai rumah dengan selamat. Sebenernya sendiri. Si "Selamat" udah pulang duluan tadi ke rumahnya. Mungkin lu masih bingung kenapa gue nulis cerita hari ini? simpel. Mau menuhin blog gue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...