21 Mar 2013

Tulisan Di Minggu Ujian (Part II)

    Di tulisan gue kali ini gue masih pake keyboard on screen dan masih mau ngebahas tentang ujian. Ujian adalah salah satu parameter pembeda anak Indonesia dengan luar negeri. Di luar negeri ketika mau ujian, anak-anaknya hanya membaca bukunya sedikit di malam hari sebelum ujian. Karena tiap malam mereka udah belajar. Sedangkan anak Indonesia,malemnya pasti SKS (Sistem Kebut Semalam) dan akhirnya sama. Tidur pas ujian.
    Gue pernah tidur pas ujian. Ujian Bahasa Indonesia waktu itu. Gue udah hapal banget materinya. Gue selesai sebelum waktu berakhir. Gue bingung harus ngapain. Gue gak mungkin ngumpulin itu. Karena nanti gue dianggap 'sombong'. Mengumpulkan duluan beresiko dipandang sinis ama temen-temen gue. Dulu pernah ada salah satu temen gue yang mencoba itu. Serentak murid sekelas memasang muka kayak pemeran antagonis sinetron. Gue ikut-ikutan. Tapi malah lebih mirip figuran daripada pemeran antagonis.
   
Memutar otak akhirnya gue dapet akal. Gue akhirnya nerusin tidur gue yang belum puas tadi malem. Dengan posisi muka nunduk lebih aman daripada meletakan wajah gue disamping kanan atau kiri. Karena saat gue tidur. Gue suka mengeluarkan 'cairan berbau khas' dari mulut. Sedikit sih. Tapi kadang-kadang terakumulasi. Contohnya di kamar gue. Pernah waktu itu cairan menggenang hampir sedada gue. Dan gue butuh pelampung buat nyalain lampu kamar. Tragis.
    Lima menit tidur. Gue udah nyampe di alam mimpi. Rada-rada basah gitu. Ya,gue mimpi celana gue ketumpahan es buah di kantin. Gue sebagai orang yang cinta kebersihan (terlihat dari rambut gue yang selalu mengkilat. Sampo mobil itu emang bagus) gue mau ngebersihin celana gue saat itu. Tapi tiba-tiba ada suatu bunyi yang memaksa gue bangun. Gue teriak "bentar jangan bangunin gue dulu. Gue baru mau bersihin celana gue. Lengket nih.Tidaaaakk ! ". Gue pun bangun. Suara yang membangunkan gue itu masih terulang. Rada ngebass. Gue kira bang haji rhoma irama yang membangunkan gue. Ternyata guru Bahasa Indonesia gue. Bu Lusi.
    Suaranya kembali terdengar. " Hey kamu kenapa tidur? ". Gue masih belum melek. Tapi udah sadar kalo gue bakal kena sesuatu. Gue pun bangun. "Ehh maaf bu. " (nada ini sama dengan nada saat gue ngomong "Masih ngantuk maahh" sama ibu gue. ) . "Kamu ya,ujian malah tidur." Dia menambahkan. Ternyata dia bukan bangunin gue. Dia bangunin temen sebelah gue si Tomo. Dia gak sadar gue tidur juga. Mungkin gue terkamuflase karena kulit gue hampir mirip warna meja *ngaruh?. Tapi setelah gue bangun,dan bilang "Ehh maaf bu. ". Gue ketahuan juga.
    "Kamu tidur berdua? cepat kumpulkan lembar ujianmu". Untungnya gue dan Tomo udah selesai ngisi semuanya. Alasan gue dan dia sama. Bingung mau ngapain lagi. Tapi kata-kata Bu Lusi yang "Kamu tidur berdua?". Itu membuat gue dan Tomo seperti kedua laki-laki yang sedang di sidang karena tidur seranjang. Gue geli.
    Akhirnya kertas ujian gue dan Tomo dikumpulkan. Semua teman melihat sinis. Bukan karena menuduh gue dan Tomo sombong. Tapi karena gue dan Tomo udah ketahuan tidur. Mata Bu Lusi jadi lebih tajam mengawasi. Mereka jadi gak bisa tidur juga. Kasian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...