30 Des 2013

Hari Kedelapan : "(Katanya) Surat Cinta"


      Gue bingung di tantangan hari ke delapan ini disuruh menulis “Surat Cinta”. Gue pribadi gak pernah ngirim atau nerima surat cinta. Pernah juga nemu. Ngeliat amplop ada tulisannya “Cinta”. Karena gue tahu itu bukan buat gue dan bukan milik gue. Ya gue kembaliin ke yang punya. Namanya cinta. Kan surat cinta. Jadi Surat yang dimiliki oleh seseorang bernama Cinta (Okesip).
    
     Tapi karena tantangan harus dihadapi,gue akan mencoba menulis surat Cinta. Gue sendiri belum pernah menulis surat cinta. Soalnya gue takut grogi dan malah nyantumin kop surat diatasnya. Tapi gue coba deh,semoga kesannya bukan jadi kayak surat izin tidak masuk sekolah. Gue tulis surat ini untuk siapa? Tentunya untuk seseorang yang sudah lama gue perhatikan dari jauh. Saking jauhnya sampai kejauhan dan akhir-akhir ini gue jarang ketemu. Ini untuk dia (oke mulai serius)

     “Aku memang bukan logam mulia. Tapi aku logam yang feromagnetik. Bisa tertarik dengan mudah karena melihat kumparan magnet yang melintas di medanku. Kata kias memang indah. Tapi tak seindah lengkung senyummu. Beberapa hari yang lalu aku melihat bulan sabit di langit malam yang cerah. Pemandangan itu memantik memori yang indah. Saat aku dapat melihatmu dikejauhan yang aman. Aman dari ketahuan. Agar syaraf sadar mu tidak bergetar saat tahu aku melihat tiap gerak dan lengkung bibirmu. Agar nadimu tidak terpacu saat kau tahu aku terpaku. Diam-diam hatiku menggumam. Entah berapa lama letup ini ku pendam. Aku takut dia tidak seletup dulu. Aku takut dia menjadi saru.
     Wahai rembulan yang melengkung. Indahnya senyummu cerminkan nirwana. Indah akhlakmu refleksikan bidadari surga. Aku ingin melihat dirimu sekali lagi. Walau ku tahu itu tak boleh. Walau ku tahu aku akan terbakar rindu yang tertoleh. Tapi tunggu,tunggu sampai aku bawakan nira kepadamu. Ku tak tahu itu kapan. Tapi bisa jadi esok,lusa,atau disaat letup itu sudah tak tersita.”

     Sekian (yang katanya) surat cinta. Karena gue AntiGalau. Jadi lebih baik sampai sini saja,jangan diteruskan. Buat kalian yang mau komen tentang surat cinta gue yang “biasa” atau ngasih saran ke gue bagaimana nulis surat cinta. Bisa komen ya di bawah. Salam krispy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...