memberikan kata-kata. Makanya gue selalu salut sama motivator. Karena mereka pasti selalu mikirin kata-kata baru yang fresh buat motivasi. Kan aneh kalau mereka ngasih motivasi tapi yang dimotivasi bilang “ah kata-kata itu saya sudah tahu”. Pasti dia akan dongkol. Kayak ikan.
Gue sendiri suka
ngebaca-baca buku motivasi dan mencari kata-kata keren. Buat gue baca dan
simpen aja. Beda dengan salah satu temen gue,namanya Rahman. Tiap dia denger
kata-kata mutiara bagus. Pasti dia akan posting di sosial medianya. Di semua
sosial medianya. Facebook,Twitter,Path,Line, WeChat, dll. Gue bingung dengan
orang seperti dia yang memiliki banyak sosial media. Apa gak susah ngurusnya?
Bagaimana kalau salah satu dari mereka sakit? (loh? Ini sosial media atau
binatang peliharaan?).
Kata/kutipan yang
selalu membuat gue tabah dan termotivasi yaitu “Innama’al ‘usri yusran” atau
dalam bahasa Indonesia berarti
“Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan”.
Kata ini gue kutip dari Al-quran surat Al-Insyirah.
Kata-kata ini gue suka karena begitu memotivasi gue. Sebagai pelajar,gue sering
menemukan kesulitan di pelajaran atau hal-hal lain di sekolah. Gue pernah
hampir frustasi dan putus asa waktu dulu kelas 1 SMA. Jadi,SMA gue kalau tidak
lulus di tahun pertama akan dikeluarkan dari sekolah alias Drop Out.
Gue takut banget
waktu itu. Gue sendiri orangnya gak terlalu ngerti soal kimia pada awalnya.
Yang gue ngerti cuma asam ditambah basa jadi netral. Makanya kalau badan kita
bau asam,kita harus netralkan dengan basa yaitu sabun. Tapi selain itu gue gak
ngerti apa-apa. Gue selalu mengalami kesulitan saat mengerjakan soal-soal yang
diberikan guru gue. Soal tentang reaksi kimia lah. Simbol bahaya kimia. Semua
tentang kimia. Gue pernah hampir merasa putus asa dan ingin pindah sekolah ke
SMA biasa. Karena menurut gue sekolah ini sangat luar biasa (tapi bukan SLB).
Gue gak pernah ngebayangin bisa lanjut terus ke kelas 2 dan sampe sekarang gue
udah mau lulus. Ini seperti keajaiban.
Saat gue
dirundung kesusahan. Gue selalu mengingat kutipan kata itu. “Sesungguhnya
bersama kesulitan pasti ada kemudahan”. Gue percaya dan sangat meyakini hal
itu. Dan hal itu pun gue rasain. Walaupun gue kesusahan dan kurang ngerti
dengan kimia,gue gak pernah kena remedial kimia. Alhamdulillah. Ternyata
kuncinya yaitu sabar dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Setidaknya
walaupun dengan nilai yang pas-pasan. Gue bisa lolos dari ancaman drop out kelas satu dan lanjut terus ke
kelas selanjutnya. Sampe sekarang gue udah mau lulus.
Sampai sekarang
pun gue selalu mengingat kata-kata itu. Sehingga saat dirundung masalah atau
kesusahan,gue percaya pasti akan ada solusi dan kemudahan di belakangnya. Pasti
akan ada hikmahnya. “Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan”.
Pasti. Gue percaya itu hingga sekarang. Dan sampai kapan pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.