Setelah gue meminta voting dari beberapa teman (karena gue banyak teman) dan di beberapa sosial media gue(karena gue punya banyak media sosial,facebook aja ada dua : Farhan Yuzevan dan Cii cLallu CnDirii). Gue mangakumulasi voting itu dan menghitung lalu menyimpulkan judul
postingan apa yang harus gue tulis hari ini. Dan ternyata,kebanyakan orang ingin gue menjadi tukang pulsa. Entah kenapa,mungkin karena mereka sedang kehabisan pulsa (mungkin).
Tukang pulsa
adalah orang yang menjual pulsa. Yang dijual berbagai jenis pulsa dari beberapa
jenis operator. Dan juga dengan nominal yang berbeda. Karena berhubung gue
orangnya ekonomis (baca : ngirit akut) gue biasanya membeli pulsa yang lima
ribu. Karena nominal terkecil adalah lima ribu. Kalau nominal terkecilnya
seribu. Gue beli deh yang seribu.
Beberapa orang
mungkin memandang tukang pulsa sebagai “ah cuma tukang pulsa”. Tapi sebagian
lainnya memandang tukang pulsa sebagai pahlawan. Pahlawan yang memberikan
pulsan disaat-saat genting. Misalnya ada orang yang sedang SMSan. Sudah sangat
dekat. Hanya tinggal mengirim SMS “Kamu mau gak jadi pacar aku?” mungkin dia
akan diterima. Tetapi tiba-tiba pulsa dia habis. Dia panik. Dia takut menjadi
jomblo seumur hidup kalau tidak mengirim SMS itu. Akhirnya dia pergi ke tukang
pulsa. Tukang pulsa itu bagai pahlawan penyelamat dirinya. Dia selamat.
Pulsanya terisi. SMSnya terkirim. Tapi dia ditolak (untuk hal ini bukan
tanggung jawab tukang pulsa).
Seandainya gue
jadi tukang pulsa. Gue akan menjadi tukang pulsa yang seharusnya tukang pulsa.
Jadi,gue akan menjual pulsa tentunya. Karena kalau gue menjual produk
kecantikan,mungkin gue bukan disebut tukang pulsa. Tapi sales keliling. Untuk
menjadi tukang pulsa yang sukses,gue punya beberapa strategi yang akan gue
lakukan. Yaitu :
Menentukan nama kios
pulsa yang mudah diingat
Nama adalah
identitas. Seperti gue misalnya. Nama gue Farhan. Itu sudah jadi identitas bagi
gue. Jadi,kalau ada yang bertanya “Farhan yang mana? Oh yang garing itu ya?”
mungkin di masa depan kata “garing” bisa diganti dengan nama gue.
Maka dari itu gue
harus menentukan nama yang menjadi identitas kios pulsa gue nantinya. Gue
pengen nanti nama kios pulsa gue yaitu “Mamah Minta Pulsa Shop”. Mungkin agak
panjang,tapi kalau disingkat bisa jadi “Mamah mINta pulSA shoP = Mamah INSAP”.
Gue memilih nama itu karena nama itu sangat familiar di telinga orang-orang.
Dulu sempat sangat hits,dan banyak orang-orang yang tertipu dengan ulah “Mamah
Minta Pulsa”. Gue juga pernah. Tapi waktu itu gue “Papah Minta Pulsa” kenanya.
Isi SMSnya kurang lebih begini “Isikan pulsa ayah ya,ayah lagi di kantor
polisi. 20rb ke nmr ini 0857xxxx”. Gue yang waktu itu lagi asyik main game
langsung panik dan membelikan pulsa ke nomor itu. Seperti terhipnotis,gue jadi
bego. Kebegoan gue ada dua. Pertama,gue manggil bapak gue dengan kata “papa”
bukan “ayah” dan yang kedua bapak gue
polisi,jadi wajarlah dia di kantor polisi. Gue bego banget.
Dengan nama yang
sangat catchy ini gue yakin pulsa gue
akan laku keras. Atau mungkin akan banyak orang yang datang ke kios gue cuma
mau minta ganti rugi. Karena menyangka gue yang mengirim SMS “mamah minta
pulsa”.
Membuat Logo yang
“anti mainstream”
Beberapa orang agak menyepelekan logo.
Padahal di luar negri,logo merupakan atribut dagang yang sangat esensial. Liat
logo “Nike”. Cuma lambang checklist gitu
aja tapi harga produknya mahal-mahal. Ternyata belakangan gue baru tahu kalau
logo “Nike” merupakan logo yang paling mudah diingat (yaiyalah).
Maka dari itu gue
membuat logo untuk kios pulsa gue. Kurang lebih logonya begini :
Biasa BANGET |
Filosofi logonya jelas. Ada mamah-mamah yang menadahkan
tangannya,berarti dia sedang meminta sesuatu. Fontnya dibuat sangat jelas (atau
dalam kata lain,biasa banget). Maklum,gue membuat logo ini hanya kurang dari
satu menit. Karena waktu bikin logo gue buru-buru mau pergi ke tempat PKL
(alibi klasik).
Menyesuaikan Harga
Ini ada kaitannya dengan ilmu
“Kewirausahaan” yang gue pelajari di sekolah. Pertama,gue harus mensurvey
berapa harga pulsa pada umumnya. Gue sudah survey waktu itu,harga pulsa yang
lima ribu biasanya enam atau tujuh ribu. Maka untuk menyaingi harganya,gue
menjualnya dengan harga enam ribu lima ratus. Selain itu,tiap beli pulsa di
kios gue akan mendapat aqua gelas gratis (secara tidak langsung harga pulsanya
Cuma 6 ribu).
Di kios gue nanti
juga ada beberapa paket hemat. Ada paket dobel,artinya kalau beli pulsa sepuluh
ribu langsung tidak mendapat hadiah. Kalau membelinya dua kali lima ribu. Akan
mendapat hadiah. Hadiahnya ringtone hape ayu ting ting lagu terbaru. Bahkan
kalau membeli pulsa seratus ribu dengan cara membeli dua kali lima puluh
ribu,akan mendapat ringtone Ayu Ting Ting satu album (Karena ayu tingting
rencananya akan jadi sponsor resmi kios gue).
Ada juga paket
malam. Apabila membeli pulsa di kios gue lewat dari jam 10 malam. Akan mendapat
diskon sebesar 5%. Tapi harus tepat lewat 39 detik. Lewat sedetik diskon tidak
berlaku. Ada juga paket darurat. Hal ini berkaitan dengan kasus di awal
postingan gue ini. Apabila pulsa habis tiba-tiba disaat PDKT. Maka kios gue
menyediakan Paket Darurat. Caranya gampang tinggal telepon ke nomor kios
terdekat (apabila pulsa habis,pakai hape teman). Maka mobil official dari kios
gue akan datang menjemput anda ke kios. Setelah sampe kios,baru deh beli
pulsanya.
Mudah diakses
Rahasia kesuksesan bisnis besar adalah
dekat dengan konsumennya. Dekat berarti mudah untuk mengaksesnya. Maka dari
itu,gue berencana memudahkan akses konsumen untuk membeli pulsa di kios gue.
Awalnya gue pengen bikin tiap rumah di Indonesia ada kios gue. Tapi gue pikir
ulang gak semua orang di Indonesia punya handphone. Kebanyakan punyanya smartphone (?)
Gue akan membuat
akun twitter @maminpulsa dan Facebook “Mamah Minta Pulsa” atau untuk orang yang
susah membaca tulisan normal,akan gue buat akun Facebook khusus para
alay,dengan nama “MaMaH CdaNg IngIn PoElZaa”. Gue juga akan membuat situs
official sehingga bisa melayani beli pulsa secara online. Dan yang terakhir,gue
menyediakan jasa gerobak keliling (seperti tukang baso gitu) agar mudah
mengakses ke pelosok daerah.
Metode MLM (Multi
Level Marketing)
Metode ini sangat sukses belakangan
ini. Gue banyak melihat orang yang ikut serta dalam MLM juga kebanyakan sukses
(namun sebagian hanya menjadi pekerja). Ibu gue pernah beberapa kali ikut MLM.
Namun kebanyakan berakhir sama. Di awal dia akan bilang “MLM yang ini beda. Ini
gak harus ngejual terus.. bla.. bla..”. dan di akhir dia pasti bilang “ternyata
ya,semua MLM itu sama”. Terus begitu berulang sampe tiga kali.
Untuk menjadi
agen gue,gampang. Tinggal kirimkan foto setengah badan (setengah badan
keatas,bukan kebawah),biodata,dan alasan ingin menjadi agen pulsa ke email gue.
Dijamin akan gue terima. Namun diawal ada motivasi sedikit dari gue agar mereka
berjualan pulsa dengan semangat (padahal gue sendiri kalau denger motivasi
sering mabok darat).
Kurang lebih begitulah kalau gue menjadi tukang.. ups,maksud
gue pengusaha pulsa. Tapi gue baru kepikiran,daripada gue jadi pengusaha pulsa
yang sukses,mending gue jadi pengusaha providernya aja ya. Aduh,pikiran memang
kadang datang terlambat. Maklum,akhir-akhir ini operator sering pending. Gak
ada hubungannya,tapi PDKT jadi tersendat kan (curcol).
Komen tentang pikiran gue yang aneh dalam berandai ya. Atau
mau ngasih saran tentang tulisan gue atau ngasih saran buat gue menjadi tukang
pulsa. Di kotak bawah yaa.. Salam Crispy
keren bro tulisannya lucu abis.. gue sampai sedikit ngakak bacanya,.
BalasHapusOh ya, kalau berkenan follow blog gue sob, tadi gue udah follow blog lu..
Visit :
nafarinm.blogspot.com
Thanks..
Makasih ^^ oke sudah difollow juga kok..
HapusHaha. Imajinasinya terbang2an gitu :D
BalasHapusTerbang gimana ? hehe
Hapus