29 Des 2013

Hari Ketujuh : "Andai Jadi Tukang Pulsa (Sukses)"


     Setelah gue meminta voting dari beberapa teman (karena gue banyak teman) dan di beberapa sosial media gue(karena gue punya banyak media sosial,facebook aja ada dua : Farhan Yuzevan dan Cii cLallu CnDirii). Gue mangakumulasi voting itu dan menghitung lalu menyimpulkan judul
postingan apa yang harus gue tulis hari ini. Dan ternyata,kebanyakan orang ingin gue menjadi tukang pulsa. Entah kenapa,mungkin karena mereka sedang kehabisan pulsa (mungkin).
     Tukang pulsa adalah orang yang menjual pulsa. Yang dijual berbagai jenis pulsa dari beberapa jenis operator. Dan juga dengan nominal yang berbeda. Karena berhubung gue orangnya ekonomis (baca : ngirit akut) gue biasanya membeli pulsa yang lima ribu. Karena nominal terkecil adalah lima ribu. Kalau nominal terkecilnya seribu. Gue beli deh yang seribu.
     Beberapa orang mungkin memandang tukang pulsa sebagai “ah cuma tukang pulsa”. Tapi sebagian lainnya memandang tukang pulsa sebagai pahlawan. Pahlawan yang memberikan pulsan disaat-saat genting. Misalnya ada orang yang sedang SMSan. Sudah sangat dekat. Hanya tinggal mengirim SMS “Kamu mau gak jadi pacar aku?” mungkin dia akan diterima. Tetapi tiba-tiba pulsa dia habis. Dia panik. Dia takut menjadi jomblo seumur hidup kalau tidak mengirim SMS itu. Akhirnya dia pergi ke tukang pulsa. Tukang pulsa itu bagai pahlawan penyelamat dirinya. Dia selamat. Pulsanya terisi. SMSnya terkirim. Tapi dia ditolak (untuk hal ini bukan tanggung jawab tukang pulsa).
     Seandainya gue jadi tukang pulsa. Gue akan menjadi tukang pulsa yang seharusnya tukang pulsa. Jadi,gue akan menjual pulsa tentunya. Karena kalau gue menjual produk kecantikan,mungkin gue bukan disebut tukang pulsa. Tapi sales keliling. Untuk menjadi tukang pulsa yang sukses,gue punya beberapa strategi yang akan gue lakukan. Yaitu :

Menentukan nama kios pulsa yang mudah diingat
     Nama adalah identitas. Seperti gue misalnya. Nama gue Farhan. Itu sudah jadi identitas bagi gue. Jadi,kalau ada yang bertanya “Farhan yang mana? Oh yang garing itu ya?” mungkin di masa depan kata “garing” bisa diganti dengan nama gue.
     Maka dari itu gue harus menentukan nama yang menjadi identitas kios pulsa gue nantinya. Gue pengen nanti nama kios pulsa gue yaitu “Mamah Minta Pulsa Shop”. Mungkin agak panjang,tapi kalau disingkat bisa jadi “Mamah mINta pulSA shoP = Mamah INSAP”. Gue memilih nama itu karena nama itu sangat familiar di telinga orang-orang. Dulu sempat sangat hits,dan banyak orang-orang yang tertipu dengan ulah “Mamah Minta Pulsa”. Gue juga pernah. Tapi waktu itu gue “Papah Minta Pulsa” kenanya. Isi SMSnya kurang lebih begini “Isikan pulsa ayah ya,ayah lagi di kantor polisi. 20rb ke nmr ini 0857xxxx”. Gue yang waktu itu lagi asyik main game langsung panik dan membelikan pulsa ke nomor itu. Seperti terhipnotis,gue jadi bego. Kebegoan gue ada dua. Pertama,gue manggil bapak gue dengan kata “papa” bukan “ayah”  dan yang kedua bapak gue polisi,jadi wajarlah dia di kantor polisi. Gue bego banget.
     Dengan nama yang sangat catchy ini gue yakin pulsa gue akan laku keras. Atau mungkin akan banyak orang yang datang ke kios gue cuma mau minta ganti rugi. Karena menyangka gue yang mengirim SMS “mamah minta pulsa”.
   
Membuat Logo yang “anti mainstream”
     Beberapa orang agak menyepelekan logo. Padahal di luar negri,logo merupakan atribut dagang yang sangat esensial. Liat logo “Nike”. Cuma lambang checklist gitu aja tapi harga produknya mahal-mahal. Ternyata belakangan gue baru tahu kalau logo “Nike” merupakan logo yang paling mudah diingat (yaiyalah).
     Maka dari itu gue membuat logo untuk kios pulsa gue. Kurang lebih logonya begini :

Biasa BANGET


     Filosofi logonya jelas. Ada mamah-mamah yang menadahkan tangannya,berarti dia sedang meminta sesuatu. Fontnya dibuat sangat jelas (atau dalam kata lain,biasa banget). Maklum,gue membuat logo ini hanya kurang dari satu menit. Karena waktu bikin logo gue buru-buru mau pergi ke tempat PKL (alibi klasik).

Menyesuaikan Harga
     Ini ada kaitannya dengan ilmu “Kewirausahaan” yang gue pelajari di sekolah. Pertama,gue harus mensurvey berapa harga pulsa pada umumnya. Gue sudah survey waktu itu,harga pulsa yang lima ribu biasanya enam atau tujuh ribu. Maka untuk menyaingi harganya,gue menjualnya dengan harga enam ribu lima ratus. Selain itu,tiap beli pulsa di kios gue akan mendapat aqua gelas gratis (secara tidak langsung harga pulsanya Cuma 6 ribu).
     Di kios gue nanti juga ada beberapa paket hemat. Ada paket dobel,artinya kalau beli pulsa sepuluh ribu langsung tidak mendapat hadiah. Kalau membelinya dua kali lima ribu. Akan mendapat hadiah. Hadiahnya ringtone hape ayu ting ting lagu terbaru. Bahkan kalau membeli pulsa seratus ribu dengan cara membeli dua kali lima puluh ribu,akan mendapat ringtone Ayu Ting Ting satu album (Karena ayu tingting rencananya akan jadi sponsor resmi kios gue).
     Ada juga paket malam. Apabila membeli pulsa di kios gue lewat dari jam 10 malam. Akan mendapat diskon sebesar 5%. Tapi harus tepat lewat 39 detik. Lewat sedetik diskon tidak berlaku. Ada juga paket darurat. Hal ini berkaitan dengan kasus di awal postingan gue ini. Apabila pulsa habis tiba-tiba disaat PDKT. Maka kios gue menyediakan Paket Darurat. Caranya gampang tinggal telepon ke nomor kios terdekat (apabila pulsa habis,pakai hape teman). Maka mobil official dari kios gue akan datang menjemput anda ke kios. Setelah sampe kios,baru deh beli pulsanya.

Mudah diakses
     Rahasia kesuksesan bisnis besar adalah dekat dengan konsumennya. Dekat berarti mudah untuk mengaksesnya. Maka dari itu,gue berencana memudahkan akses konsumen untuk membeli pulsa di kios gue. Awalnya gue pengen bikin tiap rumah di Indonesia ada kios gue. Tapi gue pikir ulang gak semua orang di Indonesia punya handphone. Kebanyakan punyanya smartphone (?)
     Gue akan membuat akun twitter @maminpulsa dan Facebook “Mamah Minta Pulsa” atau untuk orang yang susah membaca tulisan normal,akan gue buat akun Facebook khusus para alay,dengan nama “MaMaH CdaNg IngIn PoElZaa”. Gue juga akan membuat situs official sehingga bisa melayani beli pulsa secara online. Dan yang terakhir,gue menyediakan jasa gerobak keliling (seperti tukang baso gitu) agar mudah mengakses ke pelosok daerah.

Metode MLM (Multi Level Marketing)
     Metode ini sangat sukses belakangan ini. Gue banyak melihat orang yang ikut serta dalam MLM juga kebanyakan sukses (namun sebagian hanya menjadi pekerja). Ibu gue pernah beberapa kali ikut MLM. Namun kebanyakan berakhir sama. Di awal dia akan bilang “MLM yang ini beda. Ini gak harus ngejual terus.. bla.. bla..”. dan di akhir dia pasti bilang “ternyata ya,semua MLM itu sama”. Terus begitu berulang sampe tiga kali.
     Untuk menjadi agen gue,gampang. Tinggal kirimkan foto setengah badan (setengah badan keatas,bukan kebawah),biodata,dan alasan ingin menjadi agen pulsa ke email gue. Dijamin akan gue terima. Namun diawal ada motivasi sedikit dari gue agar mereka berjualan pulsa dengan semangat (padahal gue sendiri kalau denger motivasi sering mabok darat).

Kurang lebih begitulah kalau gue menjadi tukang.. ups,maksud gue pengusaha pulsa. Tapi gue baru kepikiran,daripada gue jadi pengusaha pulsa yang sukses,mending gue jadi pengusaha providernya aja ya. Aduh,pikiran memang kadang datang terlambat. Maklum,akhir-akhir ini operator sering pending. Gak ada hubungannya,tapi PDKT jadi tersendat kan (curcol).

Komen tentang pikiran gue yang aneh dalam berandai ya. Atau mau ngasih saran tentang tulisan gue atau ngasih saran buat gue menjadi tukang pulsa. Di kotak bawah yaa.. Salam Crispy

4 komentar:

  1. keren bro tulisannya lucu abis.. gue sampai sedikit ngakak bacanya,.
    Oh ya, kalau berkenan follow blog gue sob, tadi gue udah follow blog lu..
    Visit :
    nafarinm.blogspot.com
    Thanks..

    BalasHapus
  2. Haha. Imajinasinya terbang2an gitu :D

    BalasHapus

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...