11 Jan 2014

Hari KeDuaPuluh : "Hal Baru yang Gak Penting - Penting Amat"

     Hari ini gue gak ada kerjaan di lab. Kedua temen gue asyik dengan gadgetnya. Berbeda dengan gue yang boring melihat gadget gue yang lemot. Mungkin kalo di test IQ,gadget gue mempunyai IQ yang tengkurep. Tadinya biar IQ gadget gue naik,gue rendem gadget gue di larutan garam beryodium. Tapi gadget gue tetep lemot. Malah gak bisa nyala dua hari.
     Gue boring di lab. Gue akhirnya mencoba keluar lab. Awalnya cuma iseng keluar lab doang,tapi perlahan gue menuju luar kantor dan mencari udara disana. Entah kenapa disebutnya “mencari
udara”. Serasa kerja di luar angkasa gue. Karena jalan-jalan itu gue melakukan hal yang baru,dan gue jadi menarik beberapa kesimpulan dari kejadian yang gue lakuin hari ini. Yaitu : 

Menghindari hujan dengan cara berlari adalah hal yang salah.

     Sekarang lagi musim hujan. Pastinya yang turun dari langit adalah air. Karena kalau meteor,berarti kiamat. Musim hujan agak membuat ribet menurut gue. Walau ada beberapa orang yang suka banget maen ujan-ujanan. Gue dulu juga suka sih. Tapi karena sering ditakutin sama orang tua dengan “Jangan maen ujan-ujanan,nanti kesamber petir lho !!”. Gue jadi takut. Gue takut, gue lagi asyik-asyik maen bola sambil hujan-hujanan tiba-tiba gue kesamber. Saking takutnya kalau sekarang hujan,gue selalu melihat keatas langit. Takut kalau tiba-tiba ada petir yang nyamber gue. Gue parno akut. Pernah saking parnonya,lagi hujan dan gue ngeliat ke atas langit. Tiba-tiba ada kilat. Gue kabur. Ternyata itu kilat dari kamera temen gue. Kampret.
     Hari ini kebetulan hujan. Sedangkan gue pengen keluar dari kantor. Makanya,gue mencoba hal yang baru,yaitu “Lari-Untuk-Menghindari-Hujan”. Gue mengambil posisi siap seperti orang yang ikut lomba lari. Tapi karena posisi gue agak salah,kelihatan seperti orang yang nahan boker. Gue bersiap dan... Lari. Gue lari secepat mungkin untuk menghindari hujan. Gue meneduh setiap kali ada tempat teduhan. Gue selalu berhasil dengan cara itu. Tapi semua berubah,setelah gue lari dan gak nemuin tempat buat neduh. Gue panik dan terus lari. Karena saat itu gak ada artis yang bisa gue ajak foto bareng. Gue hanya bisa berlari saat itu.
      Akhirnya gue menemukan tempat berteduh. Di deket SD. Disana ramai dengan anak-anak yang sedang meneduh juga (loh kok gak belajar?). Mereka sepertinya sedang jam istirahat. Namun,karena hujan mereka jadi hanya bermain di pelataran kelas. Gue berteduh di dekat pelataran itu. Gue diliatin. Mungkin dalam hati mereka berkata 

“Siapa nih? Om-Om pedofil ya?”. 

Gue gak tahu mereka bener ngomong gitu atau engga. Tapi yang pasti gue bingung kenapa mereka pada ngeliatin gue. Ternyata gue sadar satu hal. Karena dari tadi hujan deres. Dan gue lari. Dan gue gak nemuin tempat neduh. Karena keasyikan lari,gue jadi gak berasa udah kena hujan sekitar sepuluh menit. Gue sadar waktu itu kalau baju dan celana gue... BASAH. Walaupun gak sampe “Kuyup”. Tapi yang jelas basah. Pantes tuh anak-anak SD pada ngeliatin. Mungkin mereka kaget melihat “orang gila baru” meneduh di sekolahnya.
      Kesimpulan gue,kalau hujan lebih baik meneduh dulu. Jangan sok-sokan lari. Kecuali lari lu udah secepat mobil galardo. Kalau belum. Sebaiknya jangan. Kalau gak mau diliatin anak-anak SD dengan tatapan hina.

Membuka Payung Perlu Latihan.

     Hujan telah reda. Baju gue pun udah lumayan kering karena kena angin. Gue kembali ke lab kantor gue. Tadinya niat keluar kantor buat nyari udara yang membuat segar,malah yang gue dapet adalah air yang membuat basah. Baru sampai lima menit di lab. Hujan kembali turun. Hujannya mungkin punya masalah sama gue. Kayaknya dia pengen banget ngebasahin gue lagi (kedengerannya agak aneh ya). Tapi sayang dia gagal,karena gue udah masuk duluan ke lab. Dia kecewa. Gue bingung kenapa hujan begitu pengen membuat gue basah. Padahal kayaknya gue gak pernah ngebasahin dia. Hal yang paling tidak senonoh yang gue lakukan ke dia paling cuma mengusir. Lagian waktu itu gue juga lagi nonton “Dora The Explorer”. Dora bilang untuk nyanyi 

“Hujan-hujan pergilah datang lagi lain hari !!”. 

Ya gue ikutan nyanyi. Mungkin hujan tersinggung. Hingga sampai saat ini gue kalau ketemu hujan,selalu dibuat basah.
Karena sudah pasti kalau gue kena hujan akan basah. Maka gue harus pake sesuatu biar bisa melindungi gue dari hujan. Rumah bisa melindungi gue dari hujan. Tapi gue gak bisa bawa rumah gue kemana-mana. Nanti disangka tukang rumah keliling. Topi juga bisa melindungi gue dari hujan. Tapi kurang efektif. Cuma melindungi bagian kepala gue aja. Sisanya tetap basah kuyup. Jadi,yang paling tepat dipakai saat hujan yaitu payung.
Gue pribadi gak suka pake payung. Ribet dan gak macho. Semacho-machonya cowok,kalau lagi megang payung,akan tampak sisi kemayunya. Makanya beberapa cowok macho lebih memilih kehujanan atau lari untuk menghindarinya (yes,gue macho !!).
Tapi hari ini gue bawa payung. Payungnya bisa dilipet. Tapi gak bisa dimasukin kantong. Warna warni. Kalau diliat dari atas,mungkin akan tampak seperti rainbow cake. Memakai payung lipat agak sulit. Apalagi waktu membukanya. Gue agak kesusahan. Terkadang,payung tidak terbuka,malah terbalik. Kayak parabola gitu. Ribet tingkat akhir. 


Payung yang Susah dibuka

Membawa payung juga kelihatan “aneh”. Apalagi untuk orang yang seperti gue. Kalau gue bawa payung,mungkin banyak ibu-ibu yang akan bilang 

“Mas,tukang servis payung ya?”
“Bukan bu.. Maaf”

Atau..

“Mas,tukang ojek payung ya?”
“Bukan bu.. Saya bukan ojek..”
“Yakin?”
“Iyaaaaa...” *jengkel*

Atau yang paling parah...

“Mas rihanna ya???
“BUKAAAAAN.. eh tapi kok rihanna?”
“Iya kan bawa payung (umbrella)”
“BUKAAAAN..”

Kampret abis. Gue dikira rihanna cuma karena bawa payung.
Tapi apa daya,gue udah bawa payung hari ini. Harus gue pake. Gue pulang kerumah juga pake payung itu. Akhirnya gue menarik kesimpulan. Kalau mau memakai payung,perlu keahlian khusus. Supaya membuka payungnya tidak asal dan membuat payung rusak. Satu lagi yang perlu dimiliki orang yang pake payung. Hati yang sabar kalau ada yang bilang “mas,ojek payung ya? Anterin ke rumah yang sana ya..”
Itu sih yang gue lakuin hari ini. Lu apa? Salam Crispy ^^
    

1 komentar:

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...