Maksud gue susah untuk meminta voting mereka untuk postingan gue yang selanjutnya ini. Mereka kadang selalu menganggap gue bercanda. Ya salah gue juga sih,tiap saat selalu becanda. Lagi belajar,bercanda. Lagi makan,bercanda. Lagi bercanda,bercanda. Selalu bercanda. Makanya kata temen-temen gue sulit membedakan gue lagi bercanda atau serius. Padahal kelihatan jelas,kalau gue lagi serius,gue akan berambut panjang dan teriak “ROCKEEER JUGAAA MANUSIAAA !!”. Kalau lagi bercanda,enggak.
Akhirnya setelah
gue hitung voting mereka (dengan teknik sempoa yang gue pelajari dari tukang
remot di glodok). Gue mendapatkan hasil untuk postingan kali ini adalah Gue di
Lima Tahun kedepan. Ehmm. Oke serius sekarang *benerin dasi*
Lima tahun ke
depan. Berarti sekitar tahun 2019. Gue gak tahu apa yang akan terjadi sama gue.
Tapi yang pasti gue masih akan jadi laki-laki,dan gue gak akan disunat lagi
(kecuali terjadi hal yang diluar dugaan seperti “tumbuh” lagi). Gue juga pasti akan tetap nge-Blog.
InsyaAllah. Tapi gue masih punya beberapa plan ke depannya.
Setelah dari
sekolah yang anomali ini. Gue akan melanjutkan untuk kerja. Tapi terkadang ada
beberapa teman yang mengajak gue untuk
kuliah dulu. Kuliah secara formal,artinya gue gak kerja dulu. Alasan mereka
yang meneruskan kuliah dulu sebagian besar karena “masih ingin belajar”. Untuk
alasan itu mungkin gue bisa menangkal dengan “Belajar kan bisa dari buku,ke
Gramed gitu. Siapa tau bisa kenalan sama cewek terus belajar bareng” . Oke gue
sedikit modus. Tapi juga ada yang alasannya “kan gengsi kalo kuliah di
universitas negeri”. Kalo untuk alasan ini,gue cuma bisa bilang. “Oh,gitu”.
Gue pribadi lebih
cenderung melanjutkan untuk bekerja. Karena gue sekolah di SMK yang bukan SMK biasa.
SMK kimia yang membuat otak gue seperti kaset kusut. Gue udah dibekali beberapa
kompetensi praktek yang sudah cukup matang. Jadi,kenapa gak kerja dulu? Gue
juga memilih kerja karena ingin mendapatkan pengalaman bekerja di institusi.
Supaya gue lebih menjadi dewasa,dan ngerti gimana bergaul dengan yang lebih
tua.
Tapi gue juga
akui,kalau kuliah itu penting. Ada beberapa alumni yang tidak kuliah lagi,maka
jabatannya akan kalah tinggi dengan yang kuliah dulu. “Gelar” lah yang
menyebabkan itu. “Gelar” memang dipandang penting di negara ini. Beda dengan
Jepang,yang lebih mementingkan kompetensi dan kemampuan praktik. Makanya SDM
nya keren-keren. Sedangkan di Indonesia SDM nya punya banyak Ijazah. Oleh
karena sebab itu,gue juga mau kuliah dulu. Tapi gak ngambil universitas negeri.
Gue akan kuliah di luar negeri (baca : swasta) dan mengambil kelas karyawan.
Dengan ini pengalaman kerja dapat,gelar dapat, cewek..... belum tentu.
Semua belum
terjadi tapi. Bisa saja pikiran gue berubah,bisa saja tiba-tiba rambut gue
beruban(?). Tapi kalau gue kerja dulu. Maka lima tahun kemudian gue sudah lulus
kuliah,dapet gelar. Naik jabatan jadi supervisor. Disaat itu,gue akan
mengumpulkan uang untuk menaikan haji orang tua. Tanpa harus menjadikan mereka
tukang bubur. Kalau sudah membahagiakan kedua orang tua,barulah gue
membahagiakan diri gue,dan “dia”. Menikah. Amiin.
Tapi kalau
jadinya nanti gue kuliah di PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Lima tahun kemudian
mungkin gue baru lulus,dan baru dapet kerjaan. Baru kerja,berarti gue belum
punya uang buat naikin haji gue. Otomatis gue akan menunda nikah. Wah,jangan
deh.. *pikirannya udah buruk*
Mungkin itulah
yang akan terjadi di lima tahun ke depan. Gue bukan peramal,karena gue gak suka
ramalan,zodiak gue selalu meramalkan hal buruk. Itu lima tahun gue,kalau lu ke
depannya gimana? Semoga lebih baik ya.. Salam crispy ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.