Superhero
biasanya memiliki beberapa kekuatan yang khas. Banyak yang keren,tapi ada juga
yang absurd. Seperti wolverine. Kekuatannya cuma kuku besi panjang. Walau
keliatan keren,waktu kecil
mungkin wolverine agak kesusahan. Karena tiap minggu
kekuatannya harus dihilangkan (baca : potong kuku) agar tidak kena razia guru.
Ada lagi spiderman. Karakter yang kelihatan keren,bisa nyemprotin jaring dan
melayang diantara gedung bertingkat. Tapi pasti belum pernah ada orang yang tau
adegan setelah Spiderman lewat atau lompat. Adegan setelah itu yaitu
orang-orang dari petugas kebersihan kesusahan membersihkan bekas jaring si
kampret. Dan yang paling absurd menurut gue adalah batman. Batman harusnya
punya kekuatan kelelawar, sesuai namanya. Tapi yang gue tahu kelelawar gak naik
mobil dan ngelempar bom asap. Sangat aneh.
Superhero juga
biasanya pake seragam yang nyentrik. Entah memang dia suka,atau memang asosiasi
superhero memang mewajibkan superhero memakai baju yang nyentrik. Biar
kelihatan identitasnya mungkin. Diantara semua superhero yang paling nyentrik
yaitu superman. Dia sampe pake kancut diluar. Gak salah makanya dia jadi ketua
dari para superhero. Dia paling nyentrik (atau gila). Walaupun berbeda,kostum
superhero pada umumnya mempunyai kesamaan. Yaitu sama-sama ketat. Mungkin untuk
memudahkan gerak saat berkelahi. Tapi juga mungkin mereka belum niat untuk
ganti seragam baru. Karena seragam baru harganya sedang naik. Mungkin.
Ngomong-ngomong
soal superhero gue sangat suka dengan IronMan. Karena IronMan bajunya gak
ketat. Tapi terbuat dari besi yang keren. IronMan juga punya alat dan senjata
canggih gitu. Gak kalah pokoknya sama doraemon.
Gue pernah
berkhayal jadi superhero. Gue prihatin melihat beberapa masalah yang “mencolok”
di Indonesia. Seperti “Alay” misalnya. Gue sangat prihatin dengan fenomena urban style yang satu ini. Fenomena ini
menyebar dimana-mana. Mudah menular,bahkan gue juga kena waktu itu. Waktu itu
sekitar tahun 2007,gue pernah terjangkit virus alay yang membuat yang
terjangkit tidak bisa menulis normal. Selalu menyisipkan angka,disingkat,dan
gede-kecil. Dulu,gue mengira itu keren dan kreatif. Gue selalu melakukan itu
saat mengetik Bio di Friendster,Nulis SMS buat temen,tapi gue gak pernah
ngelakuin itu saat nulis biodata di kartu ujian. Akhirnya gue sembuh setelah
disadarkan oleh kaka kelas gue. Dia bilang
“Itu tulisan lo?
Gila gue bacanya ampe makan paramex tiga bungkus. Alay abis lo”
Perkataan yang singkat namun bermakna. Setelah hari itu
terjadi,tulisan gue normal dan jari gue udah diurut karena menulis gaya alay
sangat menguras energi dan sendi-sendi perjarian gue hampir robek (hiperbola).
Setelah gue sembuh,gue prihatin dengan orang-orang atau ABG yang nasibya sama
kayak gue dulu,tapi belum sembuh. Gue pengen menyembuhkan mereka juga. Makanya
kalau mau jadi superhero,gue mau jadi “NORMALMAN”. Artinya manusia yang
menormalkan. Menormalkan segala sesuatu,dari cara penulisan,gaya dandan,dan
cara ngomong. Mungkin tidak mudah,tapi gue akan menjadi NORMALMAN yang
mempunyai kekuatan super untuk menormalkan orang yang gayanya lain (baca :
alay)
Normalman Logo. Sumpah biasa banget |
Menormalkan cara
penulisan
Seperti yang tadi gue bilang,gue
prihatin dengan orang yang menulisnya salah urat (atau mungkin salah keyboard).
Mereka menulis dengan cara lain dari pada orang kebanyakan. Makanya banyak
orang yang merasa aneh saat membaca. Gak jarang dari mereka yang
pusing,bingung,atau sampe matanya minus dua puluh saat membaca tulisan alay.
Makanya gue mau menyadarkan orang-orang berpenulisan khusus (baca : alay)
Pertama,gue harus
meyakinkan mereka kalau menulis dengan gaya itu capek. Biasa membuat jari
telunjuk dan kelingking ketuker posisinya. Menulis gaya itu juga bisa membuat
keyboard cepet rusak (gue gak tahu kenapa,tapi biar nakut-nakutin aja). Setelah
itu,gue menggunakan kekuatan gue untuk mengendalikan pikirannya. Gue
mengendalikan pikirannya yang berpikir bahwa menulis seperti itu keren. Gue akan
mengganti dengan pikiran itu dengan sugesti “Tulisan dengan gaya itu cuman
bikin mata yang baca keram atau bahkan osteoporosis”. Gue terus sugestiin dia
dengan gaya acara-acara TV sekarang. Atau mungkin nanti gue akan membuat acara
TV sendiri. Berjudul “Suka Suka NORMALMAN”. Gue akan menormalkan alay secara
live. Oh,iya biar rating acaranya
juga naik. Saat gue sugestiin dia,gue berjoged seperti macam joged cesar.
Mungkin gue akan berjoged “the real cesar dance” yaitu joged dengan perut
terbuka jahitannya. (maksudnya gaya lahiran cesar gitu)
Menormalkan gaya
dandan
Gaya dandan anak alay sangat
memprihatinkan. Pernah gue dateng ke salah satu mal di Bogor,gue melihat
beberapa orang berkumpul dengan memakai celana yang bagian bawahnya super
ketat. Mungkin saking ketatnya,rasanya seperti di lilit ular anaconda. Dulu
(waktu belum jadi NORMALMAN) gue pernah juga make celana kayak gitu. Gue sampe
bela-belain beli di mall. Tapi gue cuma make dua kali karena kesemutan,darah
gue gak jalan. Itu untuk cowok,kalau cewek gue juga pernah melihat cewek-cewek
yang ngumpul dengan baju aneh. Mereka kompak memasukan bajunya ke celana. Jadi
kesannya mereka kayak pelawak Jojon. Aneh,disaat mereka pake baju bebas,tapi
dimasukin. Sedangkan saat pake baju seragam sekolah,mereka ngeluarin sambil
dibuka dua kancing atasnya. Uhh,tragis.
Untuk menormalkan
hal itu seperti biasa gue harus meyakinkan orang-orang itu. Karena semua
berawal dari keyakinan dan persepsi. Mereka mungkin menggangap hal itu keren.
Untuk yang cowok dengan celana yang dapat menghentikan aliran darah. Gue akan
bilang,jika mereka pake celana itu selama dua tahun lebih,mereka akan kena stroke stadium lima. Dan kalau mereka
tidak memperlebar diameter celana mereka,mereka akan susah kalau kebelet pipis.
Gak mungkin kan gaya udah keren tapi pake pampers.
Untuk yang cewek
dengan style seperti pelawak srimulat,gue akan bilang kalau gaya mereka bukan
seksi atau mengundang pandangan laki-laki untuk takjub. Tapi justru ingin
tertawa karena gaya mereka mirip pelawak terkenal,Jojon. Bedanya mereka gak
punya kumis bujursangkar. Gue juga akan mensugestikan mereka untuk membalik
kebiasaan. Jika biasanya mereka pakai baju dimasukin dan seragam
dikeluarin,mereka melakukan yang sebaliknya. Dengan itu mereka menjadi normal kembali.
Untuk mendukung
keberhasilan gue dalam mengubah gaya dandanan yang gak normal. Gue akan
membelikan celana dengan diameter normal untuk menggantikan celana yang bisa membuat stroke itu.
Menormalkan cara
bicara
Beberapa anak
yang gaul aliran sesat (baca : alay) sering berbicara berbeda dari orang
kebanyakan. Entah mereka berpikir selangkah lebih maju,atau dua langkah lebih
mundur. Yang jelas,cara berbicara mereka lebih nyentrik. Seperti gue sering
denger salah satu dari cewek ngomong
“Eh lo tau gak?
Tau gak? Tau gak?” (Terkadang kalau semangat ,kata “Tau gak” nya tiga puluh
kali)
“Apa? Apa? Apa?”
“Itu emol
(Maksudnya Mall) disana. Kueeren Bingid. (kadang pake Qolqolah “Bingide”)”
“Ih biasa aja
keles,gue kan sering kesana keles,aduh mules,bentar ya mau ke Kamar Mendes”
Cara bicara yang tak lazim sering keluar dari mulut
seseorang anak gaul. Entah mereka memang suka dengan kata dan logat itu. Atau
memang ada kelainan di pita suara mereka. Hal itu gue selidiki,dan gue punya
jawaban kalau ternyata mereka kurang suka dengan EYD Bahasa Indonesia. Mungkin
karena trauma sering remedial pelajaran bahasa Indonesia. Akhirnya mereka
membentuk gerakan separatis,dengan ejaan baru. Yaitu EYD (Ejaan Yang Diperalay).
Mereka membentuk
pola-pola pengubahan kata yang absurd. Seperti kata yang berakhiran –atu maka
akan mereka ganti menjadi akhira –okat. Contoh :
Sepatu – Sepokat
; Pembantu – Pembokat ; Satu – Sokat ; Batu – Bokat ;
Agak aneh mungkin kalau ada percakapan yang seharusnya “Eh
nonton konser grup “ratu” yuk..” menjadi
“Eh nonton konser grup “rokat” yuk”. Nama grup band yang tadinya anggun malah
terdengar seperti nama kendaraan luar angkasa.
Masih banyak kata
yang diganti oleh orang yang mempunyai kelainan gen pada pita suara ini (baca :
alay). Kalau gue sebut satu-satu mungkin gak akan ada habisnya. Atau mungkin
pita suara gue juga jadi keseleo.
Makanya,gue
sebagai Normalman akan memperbaiki cara bicara mereka yang lebay,menggunakan
kata aneh,dan sok bule. Pertama,gue akan menyadarkan mereka bahwa bahasa
Indonesia itu gak susah-susah amat. Mudah bagi kita kalau mau gak kena remed
pelajaran itu. Seperti belajar dengan rajin,sering-sering baca EYD,atau mungkin
cara ekstrem seperti memacari gurunya.
Kalau cara
pertama belum berhasil,berarti memang ada kelainan genetik pada pita suara
mereka. Kalau sudah begitu,gue akan mulai untuk menggunakan radiasi sinar gamma
ke arah leher mereka. Supaya kelainan genetisnya berubah. Mungkin dengan itu
mereka akan sembuh,atau mungkin akan menjadi Hulk yang suka ngomong “Keles”.
Mungkin itu aja misi gue kalo nanti menjadi superhero
bernama Normalman. Gue akan menjadikan anak-anak Indonesia lebih normal,lebih
cinta bahasa Indonesia,dan tidak kena stroke karena aliran darahnya berhenti
karena celananya ketat. Itu aja. Kalo lu jadi superhero,mau jadi apa? Jangan
jadi Crispyman. Sumpah garing.. Salam
Crispy ^^
nyesel gw masuk sini
BalasHapusMantap kan? hahaha
Hapusjepan jepan.. *orang sunda bukan alay*
BalasHapusHaha makasih sudah datang kesini ya anonim.. ^^
HapusHahaha. Gue pikir Normalman itu yang polisi joget-joget india. Oh, itu Normal kamaru.. Baiklah.
BalasHapusHahaha bisa-bisa. Tapi kalau normalman joged2 bagus juga kayaknya.
Hapus