18 Apr 2018

Gambar atau Cerita?

Menyambung tulisan sebelumnya tentang gue ingin membuat komik, gue akhirnya sudah menghubungi tempat kursus gambar itu. Harganya lumayan terjangkau dan tempatnya gak jauh dari mess gue. Gue takutnya kalau terlalu jauh, pas sampai tempat kursus gue udah ubanan.

Gue sudah berniat untuk mendaftar sampai gue mendapatkan info yang menarik dari teman gue. Info telah dibukanya 'kelas penulisan skenario bersama Salman Aristo'. Kelas ini pernah diikuti oleh teman gue, katanya seru dan banyak ilmunya. Di kelas itu katanya diajarkan bagaimana tahap-tahap penulisan skenario. Dari mulai premis, alur, karakter, dan sebagainya.


Gue sudah menunggu kelas ini dibuka dari awal tahun ini. Karena gue juga ingin bisa menulis skenario yang syahdu. Lebih lanjut lagi gue ingin bikin skenario untuk film yang menghibur atau skenario untuk film anime. Cita-cita dari jaman dimana gue masih bisa diboongin tukang ager (pas SD).

Jadilah gue bingung untuk memilih yang mana.

Tetapi kemudian gue berpikir. Kalau gue kursus menggambar manga, maka gue hanya bisa menggambar untuk manga. Sedangkan kalau gue ikut kelas menulis skenario, maka gue bisa buat cerita untuk film, novel, atau mungkin suatu saat cerita di anime.

Akhirnya kemarin gue sudah mendaftar kelas menulis skenario itu. Gue sudah mengirimkan formulir, KTP, dan sudah bayar uang pendaftaran. Yang kurang adalah syarat untuk menuliskan sinopsis cerita yang akan dibuat. Dan gue jadi bingung apa sinopsis cerita gue. Gue takut kalau cerita gue rada alay atau terlalu klise. Tapi baiklah, gue akan tulis meski begitu. Namanya juga belajar kan.

Kelas skenario ini akan dimulai minggu ini. Gue sudah tidak sabar bagaimana keseruannya. Semoga seru dan membuat gue menjadi bisa nulis skenario syahdu. Semoga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...