8 Apr 2018

Gara Gara Biola

Waktu kemarin tantangan menulis gue mulai memakai tema. Temanya yang umum seperti ikhlas, sahabat, dan bangkit. Tema itu masih dalam kendali sampai akhirnya muncul tema 'biola'. 

Biola? gue harus nulis tentang apaan? gue bingung. Karena bingung gue nulis ngasal aja seperti pada postingan yang udah gue post sebelumnya.


Tapi walau ngasal sebelumnya gue riset dulu. Asiklah bahasanya riset, padahal mah gue cuma gugling aja. Tentang sejarah biola, fakta-fakta biola, keuntungan main biola. Tapi karena kebanyakan gugling gue jadi bingung dan males nulis itu semua. Maka jadilah tulisan opini gue tentang biola dan pemain biola serta pengalaman gue tentang biola.

Di sela pencarian info tentang biola di google. Gue menemukan gambar anime atau kartun Jepang yang menggambarkan cewek rambut kuning sedang main biola. Hasrat wibu gue pun terpanggil.

"Wah anime apa nih judulnya?" tanya gue dalam hati.

Gue pun mencari tahu judul anime itu. Sampai akhirnya gue tahu judul anime itu adalah 'Shigatsu wa kimi no uso' atau dalam bahasa inggris artinya 'your lie in April'. Kemudian gue jadi ingat dengan percakapan gue dengan rekan kerja. Waktu itu gue lagi liat dia nonton anime, karena penasaran gue nanya.

"Wih judulnya apa itu?" 

Lalu dia menyebutkan judul anime itu. 'Shigatsu wa kimi no uso' - 'Your Lie in April'. 

Gue langsung berpikiran tentang jalan cerita anime ini dengan sotoy. Kebohonganmu di bulan April. Hmm, pasti tentang cewek kampret yang boongin seorang cowok demi mendapatkan benefit. Buset ini pikiran gue suudzon banget. Daripada prasangka sotoy berlanjut, jadi gue tanya aja (padahal bisa baca sinopsis, tapi gue males).

 "Itu ceritanya tentang apa?"

"Jadi ada cowok yang jago main piano, terus ketemu cewek yang jago main biola. Terus si cowok piano suka sama cewek biola, tapi cewek biola suka sama temennya cowok piano itu."

"Terus kebohongannya dimana?"

"Nonton aja. Gak seru kalau di spoiler."

Sebenernya gue gak terlalu ngaruh sama spoiler. Karena gue nonton cuma buat adegan aja, bukan cerita. Dan kini gue sadar kalau itu kebiasaan buruk yang bikin gue kalau nulis cerita suka bingung bagaimana bikin cerita menarik. Seharusnya saat menonton film, membaca buku, atau komik kita fokus ke ceritanya. Karena itulah tempat penulis memainkan seni dalam memberikan kejutan. Jadi sedikit banyak kita bisa belajar seni 'mengagetkan' pembaca atau penonton.

Karena kata rekan kerja gue anime ini ceritanya bagus dan gue lihat di situs review anime juga baik. Maka gue putuskan untuk menonton anime ini. Padahal ini anime lama, mungkin di hadapan wibu lain gue akan terlihat ketinggalan jaman. Tapi gue memilih untuk gak mikirin itu, gue lebih memilih untuk menonton anime ini. Gue mau belajar bagaimana bikin cerita yang seru dan bikin orang terharu.

Sedikit baca tentang reviewnya di situs review anime. Anime 'KimiUso' ini termasuk anime yang ngefeels abis. Mengharukan gitu. Gue langsung teringat waktu gue nonton anime yang mengharukan berjudul 'AnoHana'. Itu gue hampir nangis tapi gue tahan, eh jadinya kebelet pipis (kok bisa ya). Sambil memulai streaming anime ini, gue berharap gak terlalu ngefeels seperti waktu nonton 'AnoHana' dulu.

Tepat hari ini gue selesai tamat nonton anime 'KimiUso'. Episodenya cuma sampai 22, ya jadi cepet tamatnya. Gue lebih suka anime yang pendek-pendek gini buat belajar tentang cerita. Biar cepet tahu bagaimana si penulis bikin endingnya.

Gue suka anime ini, karena banyak narasi epilog tokoh karakter yang bikin nonton anime ini jadi kayak nonton pembacaan novel. Kalimat-kalimatnya puitis sekali yang menambah kesan drama yang kuat. Dan karena anime ini bertema tentang musik klasik, musik-musik yang ada di anime ini sangat membuat lengkap adegan dramanya.

Jadi intinya anime ini bercerita tentang Arima Kousei, seorang cowok pianis berbakat dari kecil, dia punya ibu yang kasar dan galak. Tiap dia salah main piano pasti dipukul. Itu yang bikin Arima jadi kesel sama ibunya sampai bilang "mending kau mati saja". Dan benarlah, tidak lama dari kejadian itu, ibunya meninggal.

Itu yang buat Kousei jadi trauma buat main piano lagi, jadinya dia vakum gitu gak mau main piano lagi, karena tiap main piano dia inget ibunya dan seketika suara piano jadi gak kedengeran, dia seperti main piano di dasar lautan (cielah, itu main piano apa nyari ubur-ubur?).

Trauma Kousei ini sedikit terobati setelah bertemu dengan gadis pemain biola bernama Kaori. Disitulah cinta bersemi dan lika-liku cinta segitiga ala anime dipertontonkan. Seperti Kaori suka sama temennya Kousei yang bernama Watari. Sedangkan Kousei suka sama Kaori. Nah, temen kecilnya si Kousei yang bernama Tsubaki suka sama Kousei. Ya, kisah cinta klasik gitu lah, di anime AnoHana juga pakai kisah cinta begini.

Tapi yang buat 'KimiUso' ini beda, kisah cinta klasik ini dibumbui dengan nuansa musik, cerita tentang menggapai mimpi masing-masing, juga pertanyaan yang bikin penasaran. Ini kan judulnya kebohongan di bulan April. Mana bohongnya ya, siapa yang bohong? pertanyaan itulah yang membuat gue sebagai penonton bertahan nonton anime ini sampai episode terakhir.

Endingnya juga mengharukan. Perasaan haru yang sama seperti gue pas nonton AnoHana. Bedanya AnoHana adalah kisah persahabatan, sedangkan ini lebih ke percintaan. Dan di ending inilah terungkap apa sebenarnya kebohongan selama ini dimaksud. Prasangka gue salah yang mikir kalau kebohongan ini maksudnya selingkuh gitu, maklum gue keseringan nonton FTV.

Melihat cerita anime ini, gue jadi pengen belajar bagaimana menulis ceita yang bikin pembaca penasaran dan ngikutin sampai akhir tapi setelah tahu jawabannya, membuat pembaca puas. 

Semoga gue bisa membuat cerita seperti itu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...