Hari Terakhir Tantangan 30 Hari Menulis

Tahun lalu, gue sama sekali gak nulis. Blog gue ditelantarkan seperti tidak ada yang punya lagi. Kosong, tidak ada tulisan tahun itu. Padahal banyak yang terjadi, seperti gue ngerasain gathering kantor pertama kali, gue ngerasain pergi ke batam pertama kali, gue ngerasain naik pesawat pertama kali (biasanya naik pesawat telepon doang). Tapi itu tidak tertulisakan. Karena apa? gue malas.


Seperti yang gue ceritakan di awal. Gue akhirnya mengetahui ada program tantangan menulis dari senior di kantor gue. Gue ikutan. Gue mau coba melatih kembali kebiasaan menulis yang sudah lama hilang.

Awalnya gue kagok. Bagaimana ya cara menuliskannya dengan baik. Tapi gue kembali ingat pada buku 'Creative Writing' yang ditulis A.S Laksana, disitu dibilang tulis saja dulu. Gak apa menulis jelek. Karena menulis jelek berarti bisa dibuat jadi bagus. Sedangkan kalau tidak menulis, maka gak ada yang bisa dibuat jadi bagus.

Setiap hari, jadinya gue usahakan untuk menulis. Biasanya gue menulis sepulang kerja, pada malam hari. Soalnya kalau pagi dan di tempat kerja tidak sempat, karena gue sibuk. Sibuk menggambar komik, Haha.

Tulisan awalnya bertema bebas. Lalu setelah berjalan seminggu, terdapat tema yang harus menjadi tulisan kita. Gue masih inget bagaimana gue mencoba menulis tentang biola. Padahal gue gak tahu sama sekali biola itu siapa, eh apa. Gue pun coba googling tentang biola. Eh malah dapet judul anime yang bikin baper. Shigatsu wa kimi no uso. Jadilah karena menulis tema biola, gue malah menangis menonton anime sedih.

Di program ini juga ada yang namanya feedback tulisan dari sesama pejuang menulis. Disitu gue juga dapet pelajaran berharga tentang tulisan gue. Seperti misalnya tulisan gue terlalu banyak yang salah PUBEI nya, ya itu gue akuin sih karena gue nulis ini dengan bahasa bicara gue. Gue males berpikir lama untuk menyeleksi kata menjadi diksi yang lebih baku. Tapi untuk keperluan penulisan novel nantinya tentu gue perlu belajar PUBEI lebih jauh lagi.

Selanjutnya mengenai jokes yang gue coba hidangkan di tulisan. Ada beberapa orang yang senang, tertawa, tapi ada juga yang bilang.

"Mas udah saya berulang kali baca. Saya gak ngerti maksudnya apa."

Oke terimakasih.

Udah sering sih begitu, apalagi kalau gue membuat jokes secara langsung. Biasanya respon orang adalah "Apasih? garing abis".

Oleh karena itulah nama blog ini "Note Crispy". Sebuah catatan garing, yang cuma beberapa orang terpilih aja yang ngerti. Asik, gue ngeles kayak bajaj sirkus.


Dengan mengikuti tantangan menulis ini, gue bukan hanya dilatih untuk terbiasa menulis tiap hari, tetapi gue juga ketemu temen-temen baru yang mereka juga pada semangat menulis.

Yang gue lihat sih rata-rata anak muda dan ibu-ibu. Soalnya gue gak lihat ada veteran perang di grup whatsapp itu.

Berbagai macam orang dengan berbagai macam gaya tulisan gue temui disana. Dari yang serius sampai yang dramatis. Kayaknya cuma gue yang menulis dengan kegaringan.

Kini sudah genap tiga puluh hari gue mengikuti tantangan menulis yang berjudul 30DWC. Akhirnya blog gue yang terbengkalai mulai ada tulisan lagi (walau tulisannya rada ngasal).

Selanjutnya adalah mulai hari ini gue akan mengikuti kelas penulisan bersama Salman Aristo. Penulis skenario terkenal di Indonesia, sudah mendapat banyak penghargaan. Gue tahu dia pertama kali dari film Kambingjantan-nya Raditya Dika. Mas Salman Aristo sebagai penulis skenarionya.

Gue berharap latihan menulis tiga puluh hari ini membuat gue terbiasa menulis kapan saja, dimana saja. Dan kelas skenario ini membuat gue tahu bagaimana menciptakan ide dan membangunnya menjadi cerita yang baik.

Dan untuk teman-teman squad 3, terimakasih atas kerjasamanya. Kalian luar biasa. Teruskan menulis. Karena dengan menulis. Kita akan tertulis. (apasih).

Ya pokoknya begitulah. Dengan menulis, kita akan abadi.

(kalau menulis di blog, ya paling sampai blognya ditutup).

Salam Crispy.