Jadilah gue menulis kontemplasi ini saja.
Tepat Nopember kemarin gue wisuda dari kampus. Gue dapat gelar sarjana.
Dengan begitu proses pembelajaran (asik akhirnya tulisan gue ada kata “pembelajarannya”)
gue berakhir dan tiap minggu gue jadi kosong gak ada acara.
Tidak tahan dengan kekosongan (oke, gue sedang pencitraan kalau gue
adalah orang rajin). Gue akhirnya ikut seminar-seminar iseng. Tentang ilustrasi
lah, tentang desain lah, dan terakhir akhirnya gue dibiayai kursus di
Hellomotion, mengambil kelas Motion
Graphic.
Tiap sabtu gue kursus disana. Akhirnya gue bisa belajar Motion Graphic yang ternyata seru dan
mulai ramai pasarnya akhir-akhir ini.
Sebenarnya menurut gue, proses pembelajaran bukanlah hanya di dalam
kelas atau dalam sebuah institusi. Hidup adalah belajar. Selama hidup, semua
orang dapat belajar. Namun, tetap harus dalam prinsip-prinsip yang benar dan
jauh dari prasangka #asik.
Misalnya orang yang berkali-kali gagal jatuh cinta (eh ini bukan gue ya,
sumpah. Gue gak pernah gagal, karena gue gak pernah mencoba, haduh). Lalu orang
itu, jadi berkesimpulan bahwa dia telah belajar kalau cinta adalah hal yang
menyakitkan. Itu cara belajar yang salah menurut gue. Karena dia melibatkan
prasangka dirinya sendiri tanpa membandingkan pembelajarannya dengan
pembelajaran orang lain. Oke sip cara ngomong gue jadi kayak Mario Sepuh. Eh
bentar, eh kok rambut depan gue rontok?
Lanjut.
Mungkin cara belajar yang benar adalah mencoba, lalu mengevaluasi. Atau
dalam prinsip manajemen yang gue pelajari di kuliah, ada yang namanya PDCA
(Plan, Do, Check, Action). Pertama rencanakan mau ngapain, misalnya gue mau
belajar bikin komik. Terus lakukan, gue bikin komik. Terus gue cek komik gue
banyak likes gak, ceritanya gimana, ada yang ketawa gak, apa yang bisa
diperbaiki. Lalu gue lakukan perbaikan sampai komik gue bisa bikin orang sembuh
dari batuk. Eh itu beda ya.
Mungkin seperti itulah yang gue pikirkan tentang pembelajaran. Mungkin
salah, bisa jadi tidak benar.
Satu kutipan yang saya ingat.
Proses belajar adalah proses perubahan seseorang dari tidak tahu,
menjadi tahu. Tahu bulat. Digoreng. Dadakan. Lima ratusan.
Anget.
Anget.
Angola.
Sekian dan terimakasih.
Salam Crispy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.