22 Des 2018

Kontemplasi Penulis Malas - Pembelajaran

Tadinya gue mau nulis cerita tentang pembelajaran gitu sih. Oh iya, omong-omong hari ini tema menulisnya adalah pembelajaran. Tapi karena sudah malam, cerita yang gue karang jadi absurd habis. Ngomongin ini, ngomongin itu, eh gak nemu letak tema pembelajarannya dimana. Padahal udah gue cari pakai google Maps tetep aja gak ketemu. #krik

Jadilah gue menulis kontemplasi ini saja.

Tepat Nopember kemarin gue wisuda dari kampus. Gue dapat gelar sarjana. Dengan begitu proses pembelajaran (asik akhirnya tulisan gue ada kata “pembelajarannya”) gue berakhir dan tiap minggu gue jadi kosong gak ada acara.

Tidak tahan dengan kekosongan (oke, gue sedang pencitraan kalau gue adalah orang rajin). Gue akhirnya ikut seminar-seminar iseng. Tentang ilustrasi lah, tentang desain lah, dan terakhir akhirnya gue dibiayai kursus di Hellomotion, mengambil kelas Motion Graphic.

Tiap sabtu gue kursus disana. Akhirnya gue bisa belajar Motion Graphic yang ternyata seru dan mulai ramai pasarnya akhir-akhir ini.

Sebenarnya menurut gue, proses pembelajaran bukanlah hanya di dalam kelas atau dalam sebuah institusi. Hidup adalah belajar. Selama hidup, semua orang dapat belajar. Namun, tetap harus dalam prinsip-prinsip yang benar dan jauh dari prasangka #asik.

Misalnya orang yang berkali-kali gagal jatuh cinta (eh ini bukan gue ya, sumpah. Gue gak pernah gagal, karena gue gak pernah mencoba, haduh). Lalu orang itu, jadi berkesimpulan bahwa dia telah belajar kalau cinta adalah hal yang menyakitkan. Itu cara belajar yang salah menurut gue. Karena dia melibatkan prasangka dirinya sendiri tanpa membandingkan pembelajarannya dengan pembelajaran orang lain. Oke sip cara ngomong gue jadi kayak Mario Sepuh. Eh bentar, eh kok rambut depan gue rontok?

Lanjut.

Mungkin cara belajar yang benar adalah mencoba, lalu mengevaluasi. Atau dalam prinsip manajemen yang gue pelajari di kuliah, ada yang namanya PDCA (Plan, Do, Check, Action). Pertama rencanakan mau ngapain, misalnya gue mau belajar bikin komik. Terus lakukan, gue bikin komik. Terus gue cek komik gue banyak likes gak, ceritanya gimana, ada yang ketawa gak, apa yang bisa diperbaiki. Lalu gue lakukan perbaikan sampai komik gue bisa bikin orang sembuh dari batuk. Eh itu beda ya.

Mungkin seperti itulah yang gue pikirkan tentang pembelajaran. Mungkin salah, bisa jadi tidak benar.
Satu kutipan yang saya ingat.

Proses belajar adalah proses perubahan seseorang dari tidak tahu, menjadi tahu. Tahu bulat. Digoreng. Dadakan. Lima ratusan.

Anget.

Anget.

Angola.

Sekian dan terimakasih.

Salam Crispy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...