11 Des 2018

Remah Kata - Darinya

Donat dengan balutan coklat dan sedikit meses warna warni masih bertengger di tangannya. Donat ini sebenarnya donat biasa. Donat yang bisa dibeli di tempat-tempat jualannya. Beli selusin, dua lusin, atau cuma satu buah. Harganya terjangkau. Dia pasti bisa membelinya kapan saja.

Tapi bukan itu, donat ini berbeda. Donat ini merupakan donat yang jika dimakan sekarang tidak enak, dan bila dimakan nanti, sebulan lagi misalnya, juga tidak enak (karena akan basi kan ya). Tapi mau bagaimana, donat ini terlalu special hingga yang dia lakukan dari tadi hanyalah memandang donat itu sambil tersenyum. Menimang-nimang donat itu seperti bayi. Memutar-mutarnya dengan telunjuk. Kadang mencium aromanya yang.. ya bau donat biasa sih. Hanya saja karena terpengaruh zat lain, otaknya jadi menerjemahkan kalau itu seperti aroma seribu mawar. Cielah, ada-ada saja. Mana ada mawar diatasnya bertabur meses?

Donat ini adalah hadiah dari seseorang yang kebetulan sering mondar-mandir di hatinya. Seliweran saja gitu. Tidak pernah duduk menetap. Hanya menyapa, berbincang sebentar (sambil berdiri) lalu pergi.

Pagi ini, dia mendapatkan donat itu dari sang pujaan hati. Untuk hadiah atas berhasilnya dia menjadi juara di perlombaan cepat tepat. Dia senang sekali walau hanya dapat juara tiga. Hadiah dari kompetisi itu tidak ada apa-apanya. Cuma uang tunai senilai tiga juta rupiah dan beasiswa sampai dia lulus dari SMA.

Ya, baginya itu tidak ada apa-apanya daripada pujaan hatinya tiba-tiba datang menghampiri bangkunya,

“Selamat ya.” katanya. Sambil menaruh donat yang terbungkus rapi dan secarik kertas yang terlipat. 

Ah, dia baru ingat. Bukan hanya sebuah donat yang diberikan pujaan hatinya saat itu.

Ada secarik kertas yang terlipat, dan belum dia buka.

Dia pikir-pikir dimana dia menaruh secarik kertas itu. Dia lupa. Dia menggeledah seisi kamarnya dari setiap sudut. Pikirnya pasti kertas itu tadinya ada di saku celana sekolahnya, lalu ketika berganti pakaian, mungkin terjatuh di sekitar area kamar.

Tapi tidak ada.

Dia mulai memikirkan cara lain untuk mengingat. Lalu dia pergi ke luar pagar rumahnya. Dia ulangi adegan dia pulang sekolah, dari melepas sepatu, masuk ke rumah, salim dengan ibunya yang sedang duduk di sofa (tapi karena sekarang di sofa tidak ada ibunya, dia cuma pura-pura salim. Salim sama angin gitu).

Sampailah di kamar, dia pura-pura melepas ranselnya, lalu mengganti bajunya.

Dia diam. Seperti teringat sesuatu.

Dia berlari kearah tasnya yang ada di atas kasur. Dia buka satu persatu kantong yang ada di ranselnya. Kantong pertama, hanya ada buku sekolahnya. Kantong kedua, kosong. Kantong ketiga, keempat, dan kelima, tidak ada juga.

Dia teringat sesuatu lagi, kemudian merogoh lubang yang ada di tali tas sebelah kanannya. Jari telunjuknya tidak masuk. Dia mencoba dengan jari kelingking.

Aha. Masuk. Dan benar saja, didalamnya ada secarik kertas dari seorang perempuan berparas seperti kelinci. Dia menyebutnya begitu.

Kemudian dengan tangan gemetar dia coba buka secarik kertas yang keluar dari lubang ranselnya itu. Pelan-pelan dia buka kertas itu sambil juga dia buka kedua matanya yang tadinya terpejam.
Biar menegangkan mungkin ya.

Kertas terbuka, matanya juga. Kini isi dari secarik kertas itu terlihat jelas. Sebuah tulisan, beberapa kalimat pendek. Dia baca pelan-pelan.

Semakin lama ia mendekati akhir tulisan itu. Wajahnya berubah menjadi maram, dahinnya mengkerut. Matanya memancarkan sinar kebingungan. Mulutnya hanya bisa mengeluarkan udara “hah?”.

Dia lalu melipat kertas itu. Berganti pakaian, memakai celana panjang dan jaket yang tergantung di belakang pintu. Kertas itu dimasukan ke kantung celananya.
Dia berlari keluar rumah. Menuju suatu tempat.

(tulisan diatas ditulis dengan random tanpa rencana, menggunakan 3 kata random yaitu : donat, hadiah, dan ransel)

Salam Crispy

#day2 #30dwcjilid16 #squad6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...