16 Des 2018

Remah Kata - Koktail siang ini

Sarung tangan hitam di tangan kanan Rozak robek karena tersangkut di bilah kayu yang ada di pondok milik Pak Abdul. 
Dia disana selama tiga hari. Menginap sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya. Sebelum ia ingin meninggalkan tempat itu, saat ingin menutup pintu pagar, tak sengaja sarung tangannya tersangkut. Dan robeklah.

Sekarang ia jadi merenung di tepi untanya yang masih diikat. Dia tidak jadi pergi, malah duduk sambil melihat lihat terus sarung tangannya yang robek tadi. Pak Abdul melihatnya.

"Hey, tak jadi berangkat? Bukankah katamu nona khanza sangat menanti benda itu?" kata Pak Abdul seraya menunjuk ke barang bawaan yang ada di badan unta milik Rozak.

Rozak tak menjawab, tapi menunjukan tangan kanannya. Lebih tepatnya sarung tangan kanannya yang robek.

"Yaampun, kau takut tanganmu jadi hitam karena terik panas ini?"

Rozak berdiri. Mengelus-elus leher untanya. Lalu menyentuh barang bawaannya diatas untanya.

"Nona Khanza itu. Melihat matanya yang biru saja sudah buat aku tidak bisa bergerak. Meski yang terlihat cuma matanya, tetapi aku yakin dibalik cadar itu lebih-lebih lagi. Ditambah lagi tutur katanya yang lembut membuat telingaku ini jadi seperti diajak tamasya ke oasis terindah."

Pak Abdul tertawa lepas.

"Sini sini. Minum dulu. Kau mungkin terlalu kepanasan karena merenung disitu sedari tadi."

Pak Abdul mengambil cangkir dan sebotol minuman dingin.

"Tidak, aku tidak minum yang seperti itu."

"Tenang, ini cuma koktail tapi koktail buah. Aman."

"Apa itu koktail buah?"

"Kau tak tahu? Halah, kerja di jasa pengiriman antar kota tak membuat wawasanmu meluas rupanya."

"Aku tahu banyak nama minuman, ya mungkin selain koktail, jelaskan padaku, biar aku tahu"

"Ini adalah minuman sirup manis, yang dicampur dengan buah-buahan berbagai jenis. Ada yang asam, manis, kalau kau tak beruntung kau dapatkan buah penyedap yang kalau terkunyah rasanya pahit."

"Jadi minuman aneka rasa yang kita harus hati-hati meminumnya?"

Pak Abdul mengangguk sambil tersenyum.

"Oh. Seperti cinta."

Rozak menghampiri Pak Abdul. Mereka minum koktail buah bersama siang itu.

(tulisan diatas ditulis dengan random tanpa rencana, menggunakan 3 kata random yaitu : Sarung tangan, Unta, dan Koktail)

Salam Crispy


#day7 #30dwcjilid16 #squad6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...