1 Jan 2019

Kontemplasi Penulis Malas - Telat Menulis di Tahun Baru

Kemarin tanggal 31 Desember 2018, di hari terakhir di tahun 2018, gue malah gak nulis. Bisa dibilang gue tutup tahun dengan tidak menulis. Atau mungkin telat menulis ya.

Jadi tulisan ini buat nambel tulisan gue yang bolong kemarin.

Kemarin tuh sebenarnya gue mau nulis. Cuma udah keburu ngantuk, jadi ketiduran deh. Tapi kampretnya, gue kebangun menjelang tengah malam. Ada suara menyerupai geledek yang meletup – letup dengan kencang. Sialan, pada main kembang api. Gue udah kesal duluan sampai gue sadar, lah iya sekarang tahun baru ya?

Gue baru sadar sekarang tahun baru. Gue kira cuma pergantian hari biasa. Mungkin ini karena gue habiskan liburan gue selama 4 hari ini di rumah sakit menemani ade gue yang sakit demam berdarah (Alhamdulillah hari ini trombositnya udah mulai naik). Jadi aja gue gak merasa ada yang spesial di tahun baru ini. Ya memang harusnya begitu sih. Apa sih tahun baru itu? kan cuma pergantian hari biasa aja sebenarnya.

Beda tahun ini, beda dengan bertahun – tahun yang lalu. Momen tahun baru banyak sekali yang gue rayakan dengan berbagai macam jenis.
Dulu waktu masih SD, teman barakan gue (barakan adalah teman nongkrong dalam istilah cilodongisme, catat ya) senang banget ketika jalanan tempat nongkrong kita di cor (di ratain gitu pakai hotmix). Jalanan udah serasa lantai rumah sendiri, saking bagusnya. Gue pernah jalan di gang itu gak pakai sandal dari ujung ke ujung. Gak merasa kotor sama sekali, kayak jalan di dalam rumah. Betulan.
Hal ini lah yang mendasari kita membuat acara nginep outdoor di jalanan. Di depan rumah salah satu teman, kita gelar tiker. Waktu itu ada sekitar lima belas orang yang ikut. Kita bakar – bakar jagung, ngobrol, ngelawak, main gambaran, gundu, dll. Menjelang tengah malam, jumlah yang datang berkurang. Dan…
Eh bentar, ini udah 200 kata. Lanjut ke postingan selanjutnya aja ya, biar sekalian gue posting buat hari ini.
Hahahaha (ketawa politikus).
Salam Crispy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...