Tapi malam ini gue beranikan diri kesana. Gue naik gojek dari mess dan
sampai disana. Tidak terlalu jauh dari mess.
Sesampainya disana. Betul saja, mobil – mobil mewah terparkir di depan
Plaza Senayan. Alphard dan semacamnya gitu. Gak ada tuh gue lihat mobil carry lagi ngetem. Gue memasuki pintu
depan dengan hati – hati. Bersamaan dengan gue yang melangkah masuk, di samping
kiri gue ada sekeluarga (yang sepertinya orang kaya) keluar dari mobil Alphard mereka. Lengkap sekali, ada
ayah, ibu, anak, kakek, dan nenek. Sayangnya leluhur mereka tidak ikut.
Gue percepat langkah gue. Soalnya gue gak mau berjalan bareng mereka.
Tengsin sih. Mereka gayanya glamor abis. Sedangkan gue bocor abis.
Lalu gue melewati penjaga untuk diperiksa tasnya.
Dan, gue akhirnya masuk Plaza Senayan dengan selamat.
Gue sampai lupa buat ceritain kenapa gue ke Plaza Senayan malam ini ya?
Oke, jadi beberapa hari yang lalu gue lihat di twitter dan instagram
kalau komik NusaV (baca: Nusa Five) sudah terbit. Btw, NusaV ini adalah versi remake atau lanjutan dari Nusantaranger.
Jadi konsepnya adalah ranger dengan kearifan lokal. Masing – masing dari ranger
mewakili pulau besar di Indonesia.
Gue dulu pembaca Nusantaranger di situs online. Baru baca episode pertama, gue langsung suka karena
konsepnya yang unik. Ada ranger merah yang mempunyai jiwa hewan elang jawa, dan
dia mewakili pulau Jawa. Ranger hijau, yang mewakili orang utan, pulau
Kalimantan. Ranger hitam, Anoa, Pulau Sulawesi. Ranger kuning, harimau
sumatera, Pulau Sumatera. Dan ranger biru, hiu, pulau Papua.
Setelah di remake. Nama
karakter dan konsep besarnya masih sama. Namun setahu gue bentuk karakter dan
kostumnya berubah. Jadi tidak menyerupai ranger. Karena biasanya ranger itu
kostumnya sama semua, hanya dibedakan dari warna atau atribut lambing mereka.
Tapi ini benar – benar beda. Kalau gue boleh bilang, ini jadi mirip Gachaman
Crowds. #sotoy.
Karena mendengar kabar bahwa komiknya sudah ada, dan menyadari kalau gue
ketinggalan PO dan acara launching. Gue cari informasi lainnya di twitter.
Dapatlah informasi kalau komik tersebut sudah ada di Gramedia dan Kinokuniya
PS.
Itulah alasan gue ke PS malam ini.
Sampai di dalam, gue langsung menghampiri bagian informasi.
“Mas, Gramedia sebelah mana ya?” kata gue.
“Wah, disini gak ada Gramedia, Mas.”
Waduh. Gimana ini. Kok di twitter tulisannya Gramedia dan Kinokuniya PS
ya? apa gue salah ya, kalau PS itu bukan Plaza Senayan. Pasar Senen kali ya?
Tapi gue coba tanya yang lain.
“Oh, kalau Kinokuniya?”
“Ada. Di Sogo ini lantai 5 ya.”
Pergilah gue ke Sogo lantai 5, dan gue dapati Kinokuniya di sana.
Gue memasuki Kinokuniya, hawanya beda sekali dengan Gramedia. Sejauh
mata memandang, yang ada hanyalah buku – buku berbahasa Inggris. Harganya juga
bisa dua kali lipat dari Gramedia. Tapi tidak gue hiraukan, gue langsung
berusaha fokus mencari komik rak yang ada komik NusaV nya.
Lima belas menit mencari, hasilnya nihil. Gue gak nemu apa – apa. Gue
malah nemu komik jepang yang ampun – ampunan lengkapnya disini (juga ampun –
ampunan mahalnya). Ya mungkin karena ini namanya Kinokuniya ya, toko buku dari
jepang (kayaknya). Jadi banyak banget Manga yang diterjemahkan ke bahasa
inggris. Yang jadinya lebih tebal, lebih bagus kualitasnya (dibanding manga
yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia), dan tentunya lebih membuat merogoh
kocek lebih dalam.
Tapi serius anjir lengkap banget. Boleh lah nanti kalau khilaf kesana.
Dan juga di Kinokuniya PS ini beda dengan yang ada di PIM. Gue pernah
kesana, gak selengkap disini. Disini juga jual Action Figure gilaaak. Gue hampir aja khilafnya kumat. Gue hampir
kayak orang kesurupan gitu, langsung beringas liat mainan. Tapi gue buru – buru
cek tabungan. Alhamdulillah sembuh dan jadi orang lagi.
Terimakasih target nabung.
Oke lanjut. Karena gue gak nemu komiknya, gue tanya ke bagian kasir.
“Mas, ada komik NusaV gak?”
“Komik Indonesia ya Mas? coba cari di rak itu.”
“Gak ada, Mas. Saya udah nyari.”
Lalu gue memberi unjuk gambar sampul depannya.
“Yang gini Mas. Belum lama ini launching
disini.”
Si Mas itu langsung menuju rak komik Indonesia. Gue ada di belakangnya.
“Kemarin sih disini, Mas. Dipajang bareng Re:On.”
“Oh, sekarang udah habis ya?”
“Ya. Sepertinya begitu Mas.”
Dan begitulah cerita ini berakhir. Gue datang kesana jauh – jauh pakai
gojek. Bersinggungan dengan banyak orang kaya yang sedang belanja. Menahan
khilaf yang hampir kumat karena lihat mainan yang syahdu – syahdu. Hasilnya
nihil. Gue kehabisan komiknya.
Eh tapi engga sih. Tetap ada hikmahnya. Asik.
Hikmahnya adalah gue jadi tahu kalau ada surga buku yang namanya
Kinokuniya PS. Gue jadi berniat untuk ngumpulin uang, dan setiap bulan jajan
satu buku disana. Bismillah. Semoga bermanfaat. Daripada beli mainan. Gak bisa dibaca (yaiyalah).
Salam Crispy.
Salam Crispy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.