3 Jan 2014

Hari KeduaBelas : "Gue Juga Nonton"

     Gue suka nonton TV. Buat mengusir kejenuhan akibat seringnya gue belajar (bohong). Belajar membuat otak gue menjadi kaku. Sempat pengen gue urut. Tapi gak ada tukang urut yang bisa.
Katanya otak gue udah keseleo stadium empat. Gue gak ketolong lagi.
     Tapi menonton TV agaknya sedikit membuat otak gue lebih tenang. Tapi tergantung juga. Tergantung apa yang gue tonton. Otak gue akan tambah stres kalau nontonya acara debat. Acara yang memperlihatkan bagaimana cara adu bacot yang benar. Mereka pakai dasi,jas,dan memegang mik. Gue jadi kepikiran untuk memakai itu kalau nanti lagi adu bacot sama temen gue. Kelihatannya elegan.
     Gue tambah stres, karena kalau menonton acara itu gue bingung harus mendukung yang mana. Pertama,gue gak kenal kedua pihaknya. Kedua,mereka berargumen sama-sama merasa benar. Menurut gue ini monoton,seharusnya ada pihak yang mengaku dirinya salah. Tapi mungkin acara debatnya cuma berlangsung kurang dari lima menit. Acara dimulai,MC memberikan kesempatan untuk pihak pertama. Pihak pertama bilang
      “saya benar. Si bapak ini yang salah”.
Pihak kedua langsung membenarkan
     “Yap benar saya salah. Masalah buat lo?”.
Acara langsung ditutup oleh MC. Pihak kedua ditangkap. Simpel. Kalau menonton itu gue pasti gak bakal tambah stres. Tapi kelihatannya acara debat dengan sekilas info hampir sama cepetnya.
     Kalau lagi pengen nonton TV,biasanya gue mencet-mencet remote dulu buat nyari acara yang asik. Maksudnya bukan acara yang judulnya “asik”. Tapi acara yang bisa membuat gue lebih fresh. Yang bisa merefresh otak gue,bukan menambah Press hidup gue. Mencet-mencet remote juga salah satu olahraga yang menyehatkan. Jempol tangan gue udah lumayan sixpack . Biasanya kalau mencari acara TV yang sesuai hati,gue mencarinya dari channel nomer 1,ke paling akhir. Terkadang kalau lagi sial,tiap gue nyetel satu channel,channel itu lagi iklan. Gue jadi gak bisa melihat itu acara apa. Lagian menunggu iklan itu hal yang membosankan. Apalagi menuju pemilu gini,banyak banget iklan yang nampiln muka calon presiden. Atau acting mereka lagi pura-pura baik ke rakyatnya. Iklan itu terlihat semacam FTV bagi gue. Ironis.
     Tapi gue punya beberapa acara TV kesukaan. Acara TV kesukaan gue yaitu yang berbau Komedi,atau kreatifitas. Atau digabungkan menjadi komedi kreatif. Bukan acara yang isinya joged-joged. Akhir-akhir ini setelah joged cesar booming. Semua jadi pada suka joged. Semua orang tahu joged cesar. Anak kecil yang baru kelas 1 SD aja mungkin sudah jago goyang cesar. Tapi dia lupa,naik ke kelas 2, tidak dinilai dari jago atau tidaknya dia joged cesar.
     Waktu study tour gue dan temen-temen gue juga ngelakuin joged cesar bareng-bareng. Suatu pengalaman yang gak terlupakan. Tapi yang kurang gue suka yaitu kebiasaan Indonesia yang jelek. Yaitu meniru. Setelah joged cesar booming. Saluran TV lain juga membuat joged-joged yang kesannya meniru. Menurut gue,seharusnya fokusin satu joged dulu. Seperti korea,dengan gangnam style nya. Gue gak pernah denger tuh ada joged lain. Semua orang Korea hanya fokus pada satu joged. Itulah salah satu kekurangan Indonesia (Sok tahu).
     Karena suka Komedi dan Berbau kreatifitas. Gue suka acara TV berikut ini :

Stand Up Comedy Indonesia
      


Logo SUCI

     Awalnya gue suka nonton "StandUp show" di Metro TV,karena waktu itu gue belum ada Kompas TV. Acara yang menampilkan bagaimana komika melemparkan joke yang cerdas. Gue selalu kagum kalau mendengar joke para komika. Sangat memutar otak,dan mengundang tawa. Gue pribadi seneng lawakan yang bikin gue berkata “Anjrit,bener juga ya.. haha”. Gue suka semua komika. Karena memang tidak mudah untuk membuat joke yang cerdas. Tidak seperti beberapa orang yang memilih melawak dengan cara pura-pura jatuh atau disemprot dengan spray sambil teriak “MASAK AER !!”. Tapi gue paling suka GePamungkas, Ryan , Raditya Dika, dan Acho. Gue suka Ge karena ekspresi dan teknik auditorinya ngingetin gue sama Jim Carrey. StandUp Comedian yang juga aktor di film Ace Ventura. Cara mereka berekspresi lumayan mirip. Gue suka Ryan karena cara bicaranya yang tenang,dan gak terburu-buru. Semua orang bisa menangkap jokenya dengan lengkap. Gue suka Raditya Dika awalnya dari buku. Tapi setelah dengerin materinya,mantep. Dia memang sering menonton Video StandUp luar negri dan juga film comedy luar negri seperti Woody Allen. Gue suka Acho karena kebanyakan materinya membuat gue bilang “Anjrit,bener juga ya.. haha”.
     Sekarang acara SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) sudah mau masuk edisi ke 4. Semoga SUCI terus bertahan dan membuat masyarakat Indonesia cerdas dengan lawakan yang cerdas. Tidak hanya tertawa karena tepung,pura-pura jatuh,atau Air yang dimasak ( MASAK AER !!)

Malam Minggu Miko


Tampilan Awal Malam Minggu Miko

     Acara ini membuat otak gue yang keseleo makin keseleo. Tapi stres gue ilang. Serial yang awalnya dibuat iseng oleh Raditya Dika. Tapi akhirnya diangkat ke TV (gue gak tahu yang ngangkat siapa). Ke Kompas TV tentunya.
     Malam Minggu Miko serial “Mockumentary” yang pertama di Indonesia. Mockumentary itu kayak pura-pura dokumenter. Padahal mah engga. Malam Minggu Miko berkisah tentang Miko dan temannya Ryan, dan juga Pembantunya Anca. Dalam menghadapi tiap malam minggu. Kisahnya absurd,dan gue suka. Karena ya emang gue suka yang absurd-absurd. Seperti makan bolu pake saus atau makan nasi pake Cokicoki. Absurd itu berpikir secara lain. Bisa dibilang unik gitu deh (atau juga kadang aneh dan autis).
     Malam Minggu Miko udah sampe season 2. Di Season 2 Ryan diganti Dovi. Tetep menarik dan makin keren alurnya. Salah satu acara TV yang paling gue suka dan gue tunggu. Kalo gue kelewatan,biasanya gue streaming di youtube.
     Gue pernah nyoba bikin film sejenis Malam Minggu Miko. Buat acara Pesantren kilat di sekolah. Judulnya “Sketsa Kostan Paroji”. Berkisah tentang Ipan,Oji,dan Faris yang menjalani hidupnya di kostan. Keabsurdannya juga masih terispirasi dari MMM. Kalau mau nonton bisa disini :


Baru dua episodenya,sebenernya tiga. Satu lagi belum diupload. Gue pengen nerusin lagi. Tapi belum ada waktu. Lagi pada PKL pemainnya. Giliran waktunya ada. Kameranya gak ada. Kameranya ada,Miknya gak ada. Miknya udah ada,pemainnya gak ada. Pemainnya ada,kameramennya gak ada. Cukup sulit emang kalau membuat film tanpa fasilitas yang memadai.

Paling itu aja yang gue suka. Selain itu ada acara TV lain yang paling gue suka. Yaitu acara berita malam. Walaupun berita. Tapi terkesan lucu. Karena yang bacain yaitu Jeremy Tetty. Cara membacanya unik. Gue gak pernah dengerin berita yang dia baca. Tapi hanya tertawa ngeliatnya.

Kalo lu suka acara apa? Pasti gak segaring gue kan. Minta saran buat blog Crispy ini ya. ^^

5 komentar:

  1. Sama persis kalo udah megang remote pasti milih channel dari 1 sampe abis..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi.. kan milih acara dulu dengan teliti,haha thanks dah mampir gan ^^

      Hapus
  2. Good ! Postingannya menarik kak ;D oiya jeremy tetti emang bikin ketawa ya hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ade (?) haha iya emang lucu dia,makanya menurut saya dia lebih baik jadi pelawak daripada pembaca berita..

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Garing kan? Yuk, kata - katain si penjual krispi biar dia males nulis garing lagi. Silahkan isi di kolom komentar.

Penikmat Crispy

Pemakan Crispy

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...